Kolaborasi Internasional: UNFPA, PKBI, Dan FOZ Gandeng Klinik Solopeduli Kawal Kesehatan Ibu Hamil Indonesia

SOLOPEDULI melalui Klinik Rawat Inap Solopeduli resmi menerima amanah sebagai salah satu kolaborator pelaksana Program Kawal Ibu Hamil (Kawal Bumil) yang digagas oleh United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta, dengan koordinasi fasilitator Forum Zakat (FOZ).

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dilakukan oleh Sidik Anshori, S.Sos.I., selaku CEO Solopeduli, bersama Oldri Sherli selaku HIV Programme Analyst UNFPA, Adhityas Putri Utami selaku Direktur Eksekutif Daerah PKBI DKI Jakarta, dan Agus Budiyanto selaku Direktur Eksekutif Forum Zakat, pada Rabu, (22/10/2025) di Bigland Hotel, Bogor, Jawa Barat. 

Momentum ini menandai dimulainya kolaborasi resmi SOLOPEDULI dalam memperkuat peran lembaga zakat di bidang kesehatan, khususnya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Program Kawal Bumil merupakan inisiatif kolaboratif yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan pendampingan ibu hamil melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan FOZ bersama UNFPA dan PKBI pada awal Oktober 2025, SOLOPEDULI terpilih bersama empat lembaga zakat lainnya karena dinilai memiliki kapasitas, pengalaman, dan komitmen yang kuat dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut dari penunjukan tersebut, perwakilan Tim Klinik Rawat Inap Solopeduli mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Program Kawal Bumil, yang dilaksanakan pada 21–25 Oktober 2025 di Bigland Hotel, Bogor. Dalam kegiatan ini, SOLOPEDULI diwakili oleh Program Manager, Implementor Program, dan tenaga kesehatan dari Klinik Rawat Inap Solopeduli.

Klinik Rawat Inap Solopeduli sendiri merupakan unit layanan kesehatan di bawah Yayasan Solopeduli yang berkomitmen menyediakan pelayanan kesehatan holistik dan terjangkau bagi masyarakat. Melalui keterlibatan dalam program Kawal Bumil, klinik ini akan berperan aktif dalam melakukan edukasi kesehatan reproduksi, pendampingan ibu hamil, hingga pemantauan kesehatan ibu dan bayi di wilayah dampingan.

“Kami bersyukur dipercaya menjadi bagian dari kolaborasi bersama UNFPA dan PKBI ini. Program Kawal Bumil sejalan dengan visi SOLOPEDULI untuk membangun masyarakat sehat, mandiri, dan berdaya melalui pendekatan zakat yang produktif dan solutif.” ujar Sidik Anshori, S.Sos.I, CEO Solopeduli.

“Sejak awal berdiri, Klinik Rawat Inap Solopeduli memang berawal dari rumah bersalin gratis (RBG) bagi kaum dhuafa, sehingga fokus utama kami sejak dulu adalah pada pelayanan dan penanganan ibu hamil. Kini, melalui kerja sama ini, kami ingin memperluas dampak dan memastikan lebih banyak ibu mendapatkan pendampingan yang layak,” tambahnya.

Sementara itu, Adhityas Putri Utami, Direktur Eksekutif Daerah PKBI DKI Jakarta, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan lembaga zakat seperti SOLOPEDULI merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas.

dok.humas: Adhityas Putri Utami selaku Direktur Eksekutif Daerah PKBI DKI Jakarta dalam forum kolaborasi 

“Kami percaya, kolaborasi dengan lembaga zakat akan memperkuat sistem pendampingan ibu hamil berbasis masyarakat. Melalui lembaga zakat di berbagai daerah yang telah mempunyai klinik, tentu memiliki pengalaman dan jejaring yang kuat di bidang kesehatan komunitas, sehingga menjadi mitra yang ideal dalam pelaksanaan program Kawal Bumil,” jelasnya.

Program Kawal Bumil dilaksanakan mulai Oktober hingga Desember 2025, dengan dukungan teknis dan pendanaan dari UNFPA Indonesia. Dalam program ini, Forum Zakat (FOZ) bertindak sebagai koordinator jejaring lembaga zakat dan fasilitator teknis, sedangkan PKBI DKI Jakarta berperan sebagai pengelola utama program dan penyelenggara pelatihan.

dok.humas: Tim Kolaborasi Implementasi Program Kawal Ibu Hamil (Kawal Bumil)

Kolaborasi ini menjadi bagian dari kontribusi nyata SOLOPEDULI terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya Tujuan 3: Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik. Melalui program ini, diharapkan setiap ibu hamil mendapatkan pendampingan yang layak, layanan kesehatan yang berkualitas, serta dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya.(snk)